"Ini adalah zaman properti mengalami tantangan cukup berat. Tapi kami yakin pada 2018 ini grafiknya akan mulai membaik," kata Ichsan kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (25/2).
Ichsan mengaku, kondisi pasar properti pada 2017 sangat lesu. Ia menjelaskan, tahun lalu pengembang terpaksa menjual unit properti dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pada 2015 dan 2016.
"Pada 2017 suasananya cukup parah. Belum pernah kami rasakan properti di Jakarta harganya sampai turun," ujar Ichsan.
Meski begitu, Ichsan mengamati tren pada 2018 akan mulai bergerak positif bagi sektor properti. Ia mengatakan, properti dengan harga di bawah Rp 2 miliar akan diminati pada tahun ini.
Sementara itu, ia menilai, untuk properti dengan harga di atas Rp 2 miliar belum akan terjadi perbaikan signifikan. Oleh karena itu, Ichsan memiliki optimisme untuk meluncurkan Solterra Place yang memiliki kisaran harga mulai dari Rp 700 juta hingga Rp 2 miliar per unit.
Dengan luas lahan mencapai empat hektare, ia akan memulai pengembangan tahap pertama berupa dua menara apartemen pada tahun ini. Proyek apartemen yang terletak di Pejaten, Jakarta Selatan itu dikembangkan dengan menggandeng grup Waskita.
Ichsan menyiapkan lahan terbuka hijau hingga mencapai satu hektare sebagai daya tarik utama proyek tersebut. Selain itu, ia mengaku, lokasi Solterra Place cukup strategis karena diapit dua akses jalan tol yakni jalan tol dalam kota dan jalan tol lingkar luar Jakarta.
Ichsan menargetkan untuk bisa memulai pembangunan menara pertama yang terdiri atas 521 unit apartemen pada April 2018. Pembangunan diharapkan rampung dalam tiga tahun ke depan.
"Jadi pilihan ini memang sudah terukur dengan mengamati kondisi tren properti. Selain itu kami menggandeng Waskita sehingga semakin yakin. Target kami sold out satu tower tahun ini," ujar Ichsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar