IBX5AB36D3008E75

Breaking

Sabtu, 11 Januari 2020

Tulang Belakang Membungkuk, Jangan Dianggap Remeh. Mungkin Gejala Kifosis.

Sumber: klikdokter
Siapa yang memiliki kebiasaan membungkuk saat duduk atau berjalan? Hati hati, jika dilakukan secara terus menerus dapat merubah postur tulang punggung menjadi lebih condong ke depan yang kemungkinan merupakan gejala kifosis. Tidak hanya posisi duduk atau berjalan yang menjadi penyebabnya, kifosis juga bisa terjadi akibat genetik atau bawaan lahir dan pelemahan tulang.
Pengertian kifosis sendiri, dilansir dari laman klikdokter, adalah suatu kondisi dimana tulang belakang punggung lebih condong ke depan sehingga menjadikannya membungkuk. Pada dasarnya, lekukan tulang punggung membentuk seperti kurva berupa lengkungan seperti huruf “S”. hal itu masih tergolong normal jika lengkungannya tidak begitu signifikan dan tidak menyebabkan pembungkukan. Kondisi tersebut lebih sering dialami oleh perempuan dengan usia lanjut. Hal itu disebabkan oleh osteoporosis atau pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang melemah dan retak sehingga merubah bentuk tulang. Namun tidak menutup kemungkinan kifosis juga dapat dialami oleh para remaja akibat penyempitan tulang belakang secara berkelanjutan.  Gangguan yang umumnya dirasakan oleh para penderita kifosis adalah rasa nyeri di punggung. Bentuk tulang punggung penderita kifosis tampak terlihat dari samping, dengan dada yang condong ke depan.
Tulang punggung dikatakan kifosis apabila sudut kurva pada tulang bagian dada membentuk sudut 10 sampai 40 derajat yang diukur melalui lempengan ujung (T5) dan lempengan ujung bawah (T12).
Gejala Kifosis
Melihat dari pengertian kifosis, maka gejala yang mungkin timbul pada penderita kifosis ringan maupun berat tidak lepas dari bentuk lekukan tulang. Pada kasus penderita kifosis yang ringan, gejala yang ditimbulkan bisa saja tidak nampak. Namun untuk penderita kifosis dalam kategori berat, Gejala kifosis yang biasanya terjadi, antara lain:
        Postur tubuh dengan tulang punggung membungkuk
Secara kasat mata dapat terlihat, penderita kifosis memiliki bentuk tulang punggung yang condong membungkuk atau menyembul ke atas.
        Nyeri pada punggung.
Selain bentuk, penderita kifosis akan lebih sering mengalami nyeri punggung.
        Punggung kaku untuk digerakan.
Beberapa gerakan olahraga meregangkan tulang punggung supaya lebih elastis. Namun bagi penderita kifosis tubuh khususnya tulang belakang kaku untuk digerakan.
        Bahu kiri dan kanan tidak sejajar
Selain bentuk tulang punggung yang tidak normal, kifosis juga berpengaruh pada tulang bahu. Bahu penderita kifosis umumnya tidak sama tingginya.
        Posisi tulang belikat tidak sejajar
Selain berpengaruh pada tulang bahu, kifosis juga mempengaruhi posisi tulang belikat. Meski tidak Nampak signifikan posisi tingginya tidak sejajar satu sama lain.
Diagnosis Kifosis
Untuk dapat memastikan pasien positif menderita kifosis atau tidak, tetap perlu pemeriksaan oleh dokter. Mulanya, dokter akan memeriksa secara fisik dengan meminta pasien berdiri dalam posisi membungkuk. Maka di lihat dari samping, dokter bisa memperkirakan sebelum akhirnya ditangani lebih lanjut. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan memeriksa neurologis untuk mengukur kekuatan dan refleksi otot.
Secara spesifik, bisa dilakukan pemeriksaan berikut:

       Pemeriksaan pencitraan
Pemeriksaan ini  dilakukan dengan menggunakan sinar X ke bagian tulang belakang. Gunanya untuk mengetahui derajat kurva dan tau kemungkinan adanya deformitas. Jika dicurigai adanya hal lain seperti infeksi atau tumor, dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan menggunakan system magnetic resonance imaging (MRI) atau computerized tomography (CT).
       Pemeriksaan persyarafan
Pemeriksaan persarafan dilakukan apabila otot tidak merasakan hal apapun atau mati rasa. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengukur kemampuan otot dalam menghantarkan impuls saraf yang terjadi antara ekstremitas dengan tulang belakang.
Itulah tadi pengertian kifosis serta gejalanya. Kenali lebih dini agar tidak terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar