Sumber: klikdokter
|
Siapa yang memiliki kebiasaan membungkuk
saat duduk atau berjalan? Hati hati, jika dilakukan secara terus menerus dapat
merubah postur tulang punggung menjadi lebih condong ke depan yang kemungkinan
merupakan gejala kifosis. Tidak hanya posisi duduk atau berjalan yang menjadi
penyebabnya, kifosis juga bisa terjadi akibat genetik atau bawaan lahir dan
pelemahan tulang.
Pengertian kifosis
sendiri, dilansir dari laman klikdokter, adalah suatu kondisi dimana tulang
belakang punggung lebih condong ke depan sehingga menjadikannya membungkuk.
Pada dasarnya, lekukan tulang punggung membentuk seperti kurva berupa
lengkungan seperti huruf “S”. hal itu masih tergolong normal jika lengkungannya
tidak begitu signifikan dan tidak menyebabkan pembungkukan. Kondisi tersebut
lebih sering dialami oleh perempuan dengan usia lanjut. Hal itu disebabkan oleh
osteoporosis atau pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang melemah dan retak
sehingga merubah bentuk tulang. Namun tidak menutup kemungkinan kifosis juga
dapat dialami oleh para remaja akibat penyempitan tulang belakang secara
berkelanjutan. Gangguan yang umumnya dirasakan oleh para penderita kifosis
adalah rasa nyeri di punggung. Bentuk tulang punggung penderita kifosis tampak
terlihat dari samping, dengan dada yang condong ke depan.
Tulang punggung dikatakan kifosis
apabila sudut kurva pada tulang bagian dada membentuk sudut 10 sampai 40
derajat yang diukur melalui lempengan ujung (T5) dan lempengan ujung bawah
(T12).
Gejala Kifosis
Melihat dari pengertian
kifosis, maka gejala yang mungkin timbul pada penderita kifosis ringan
maupun berat tidak lepas dari bentuk lekukan tulang. Pada kasus penderita
kifosis yang ringan, gejala yang ditimbulkan bisa saja tidak nampak. Namun
untuk penderita kifosis dalam kategori berat, Gejala kifosis yang biasanya
terjadi, antara lain:
●
Postur tubuh dengan tulang punggung membungkuk
Secara kasat mata dapat terlihat, penderita kifosis memiliki
bentuk tulang punggung yang condong membungkuk atau menyembul ke atas.
●
Nyeri pada punggung.
Selain bentuk, penderita kifosis akan lebih sering mengalami nyeri
punggung.
●
Punggung kaku untuk digerakan.
Beberapa gerakan olahraga meregangkan tulang punggung supaya lebih
elastis. Namun bagi penderita kifosis tubuh khususnya tulang belakang kaku
untuk digerakan.
●
Bahu kiri dan kanan tidak sejajar
Selain bentuk tulang punggung yang tidak normal, kifosis juga
berpengaruh pada tulang bahu. Bahu penderita kifosis umumnya tidak sama
tingginya.
●
Posisi tulang belikat tidak sejajar
Selain berpengaruh pada tulang bahu, kifosis juga mempengaruhi
posisi tulang belikat. Meski tidak Nampak signifikan posisi tingginya tidak
sejajar satu sama lain.
Diagnosis Kifosis
Untuk dapat memastikan pasien positif
menderita kifosis atau tidak, tetap perlu pemeriksaan oleh dokter. Mulanya,
dokter akan memeriksa secara fisik dengan meminta pasien berdiri dalam posisi
membungkuk. Maka di lihat dari samping, dokter bisa memperkirakan sebelum
akhirnya ditangani lebih lanjut. Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan
memeriksa neurologis untuk mengukur kekuatan dan refleksi otot.
Secara spesifik, bisa
dilakukan pemeriksaan berikut:
●
Pemeriksaan pencitraan
Pemeriksaan
ini dilakukan dengan menggunakan sinar X ke bagian tulang belakang. Gunanya
untuk mengetahui derajat kurva dan tau kemungkinan adanya deformitas. Jika
dicurigai adanya hal lain seperti infeksi atau tumor, dokter bisa melakukan
pemeriksaan dengan menggunakan system magnetic resonance imaging (MRI)
atau computerized tomography (CT).
●
Pemeriksaan persyarafan
Pemeriksaan
persarafan dilakukan apabila otot tidak merasakan hal apapun atau mati rasa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengukur kemampuan otot dalam
menghantarkan impuls saraf yang terjadi antara ekstremitas dengan tulang
belakang.
Itulah
tadi pengertian kifosis serta gejalanya. Kenali lebih dini agar tidak
terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar