Foto: Trio Hamdani |
"Bisnis ini masih oke karena kita saat ini pasti butuh suatu acara yang memang beda dari acara-acara yang biasa," kata dia saat berbincang dengan detikFinance di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (25/2/2018).
"Itu selalu kita butuh konsep-konsep terbaru kan. Kemudian orang juga nggak akan bosan kalau kita bikin event itu nggak sering, cuma pada saat kita bikin itu eksklusif," ujarnya.
Dia mengatakan kesuksesan suatu event yang diselenggarakan tergantung dari berapa sering event tersebut diadakan. Cara dia untuk sukses menyelenggarakan acara adalah tidak menggelarnya terlalu sering.
"Kalau kita bikin event ini setiap bulan pasti barang-barang atau produk baru nggak akan lebih banyak," sebutnya.
Sementara jika diselenggarakan misalnya setahun hanya 1-2 kali, biasanya akan memunculkan banyak barang-barang baru yang disuguhkan dalam suatu event. Alhasil banyak pengunjung yang datang untuk berburu barang baru.
Namun bisnis EO ini tidak terlepas dari tantangan. Kata dia saat ini banyak bermunculan EO baru.
"Saat ini banyak EO bermunculan. Yang penting sih kita berusaha secara idealis. Kita harus menggunakan acara ini sebagai perwujudan dari passion kita. Gimana supaya acaranya semua bisa enjoy, senang, happy dan bisa merata," ujarnya.
Dia pun mengatakan keuntungan bisnis ini beragam tergantung kondisi. "Beda-beda karena kita punya cost produksi kan banyak, untuk biaya-biaya pajak, reklame, untuk konstruksi booth, untuk segala macem, kemudian stage performance segala macam," ujarnya.
"Range-nya sekitar ratusan juta sih ada. Mungkin (pendapatan) sekitar Rp 300-500 juta sekali penyelenggaraan," sebutnya.
Namun dari kesuksesan menjadi pebisnis EO, awalnya kata dia harus siap menanggung rugi.
"Semua orang bisa jadi EO yang penting punya passion. Tapi harus tekun, harus siap terima risiko karena nggak selalu untung. Awalnya pasti rugi. kerugian finansial pasti ada, kemudian acaranya nggak sukses, mungkin nggak rame, seperti itu," tambahnya.
Selenggarakan Pameran Mainan, 25 Ribu Pengunjung Ditargetkan Datang
Saat berbincang dengan detikFinance, dirinya pun tengah menyelenggarakan event Jakarta 14th Toys & Comics Fair 2018, Balai Kartini, Jakarta Selatan, sejak 24-25 Februari.
Dia menargetkan jumlah pengunjung hingga tutup acara sebanyak 25 ribu. Sementara pada Sabtu sudah tercapai sebanyak 8 ribu pengunjung yang hadir.
"(Targetnya) sekitar 25 ribu pengunjung termasuk dengan peserta yang ikut karena mereka pembeli juga sebenarnya," ujarnya.
Event ini menyuguhkan mainan mulai dari lego hingga action figure. Ada sekitar 300 booth yang memperdagangkan mainan.
"Latarbelakang kita untuk wadahi para kolektor juga agar mereka bisa transaksi di sini, juga gathering, trade by sale, bertemu dengan distributor-distributor di sini. Kemudian juga bisa mendapatkan barang koleksi mereka dengan mudah dan murah tentunya," jelasnya.
"Ada 300 booth, dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan. Kemudian juga dari region Asia, dari Asia Tenggara itu juga ada. Dari Jepang juga ada, dari AS juga ada," lanjutnya.
Merek-merek mainan ternama pun dapat ditemui di acara ini, mulai dari Bandai hingga merek Lego. Selain itu, menurutnya acara ini menarik untuk dihadiri pengunjung.
"Menariknya karena bagi kolektor mereka bisa bertemu para komunitasnya, bertemu dengan sesama kolektor juga. Kemudian juga bisa hunting barang-barang aneh dengan harga yang oke dan murah juga, malah banyak diskon juga di sini," tambahnya.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar